Juangnoesantara.blogspot.com

no copas

Pages

Kamis, 19 Juni 2014

PERJUANGAN HAMAS UNTUK PALESTINA MERDEKA

MAKALAH "PERJUANGAN HAMAS UNTUK PALESTINA MERDEKA"
Oleh Bung RF

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Palestina merupakan sebuah wilayah yang berada di kawasan Asia Barat atau dalam dunia timur disebut Timur Tengah. Secara geografis, disebelah timur Palestina berdampingan dengan dua negara arab yang cukup berpengaruh yaitu Syiria dan Yordania. Sedangkan disebelah barat Palestina terbentang Laut Tengah yang dapat dikatakan merupakan kunci strategis bagi politik dan ekonomi negara-negara di dunia.
Wilayah ini merupakan kawasan yang rawan konflik. Hal ini dikarenakan di  Palestina terdapat kota suci Jerussalem yang merupakan kota penting bagi tiga agama, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Bagi Islam, disana terdapat Masjid Al-Aqsa (Masjid terpenting ketiga setelah Makkah dan Madinah), bagi Yahudi, kota ini adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka atau The Promissed Land (Menurut Bibel, Kejadian 15 : 18) dan tempat bekas berdirinya Kerajaan Sulaiman, sedangkan bagi Kristen merupakan tempat kelahiran Yesus. Oleh karena itu, terjadilah perseteruan diantara dua negara Israel (Mewakili Yahudi) dengan Palestina (Islam) karena kaum Yahudi ingin kembali ke tanah leluhur mereka dan berniat membangun kembali kejayaannya dengan mengusir dan menindas rakyat Palestina yang kini mendiami wilayah tersebut.
Konflik Israel (Yahudi) dengan Palestina menjadi perhatian dunia internasional karena konfliknya yang lama dan pelik, dan hingga saat ini belum ada solusi damai antara keduanya. Rakyat Palestina terusir dari kampung halamannya sendiri, tertindas dan tersiksa karena ingin mempertahankan tanah air mereka. Oleh karena itu muncullah gerakan-gerakan perlawanan terhadap Israel. Harakat Al-Muqawwamatul Islamiyah atau Hamas adalah salahsatu gerakan sekaligus partai politik Palestina yang secara nyata menentang dan melakukan perlawanan terhadap Israel.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam makalah ini penulis akan membahas secara lebih mendalam tentang bagaimana peran Hamas memperjuangkan Palestina dari cengkraman Yahudi Israel.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana Latar Belakang Konflik Palestina dan Israel?
2.    Bagaimana Asal Muasal Terbentuknya Hamas?
3.    Bagaimana Peranan dan Perjuangan Hamas bagi Palestina?

C.    TUJUAN
1.    Mengetahui Latar Belakang Konflik Palestina dan Israel
2.    Mengetahui Asal Muasal Terbentuknya Hamas
3.    Mengetahui Peranan dan Perjuangan Hamas bagi Palestina
















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Latar Belakang Konflik Palestina dan Israel
 Palestina merupakan sebuah wilayah yang berada di kawasan Asia Barat atau dalam dunia timur disebut Timur Tengah. Secara geografis, disebelah timur Palestina berdampingan dengan dua negara arab yang cukup berpengaruh yaitu Syiria dan Yordania. Sedangkan disebelah barat Palestina terbentang Laut Tengah yang dapat dikatakan merupakan kunci strategis bagi politik dan ekonomi negara-negara di dunia.
Seperti yang kita ketahui, wilayah ini merupakan kawasan yang rawan konflik. Hal ini dikarenakan di  Palestina terdapat kota suci Jerussalem yang merupakan kota penting bagi tiga agama, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Bagi Islam, disana terdapat Masjid Al-Aqsa (Masjid terpenting ketiga setelah Makkah dan Madinah), bagi Yahudi, kota ini adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka atau The Promissed Land (Menurut Bibel, Kejadian 15 : 18) dan tempat bekas berdirinya Kerajaan Sulaiman, sedangkan bagi Kristen merupakan tempat kelahiran Yesus. Oleh karena itu, terjadilah perseteruan diantara dua negara, disini Israel (Mewakili Yahudi) dengan Palestina (Islam). Karena kaum Yahudi ingin kembali ke tanah leluhur mereka dan berniat membangun kembali kejayaannya dengan mengusir dan menindas rakyat Palestina yang kini mendiami wilayah tersebut.
Akar dari masalah ini, pertama bermula dari munculnya gerakan Zionis. Lebih dari 500 tahun Utsmaniah melindungi para pengungsi kaum Yahudi yang diusir oleh kaum Kriten Eropa. Kaum Yahudi menjadi korban perburuan dan pembantaian oleh kaum Kristen Eropa yang disebut dengan anti-semitisme. Ketika itu mereka berlindung di wilayah Utsmani. Kemudian muncul gagasan politik Theodore Herzl dalam bukunya Der Judenstaat yang isinya mengungkapkan kakayaan orang-orang Yahudi pada masa Nabi Daud dan mengusulkan terbentuknya masyarakat Yahudi secara politik atau mendirikan suatu negara Yahudi di Palestina. Dari buku itulah yang menumbuhkan bangsa Yahudi untuk menguasai tanah leluhurnya. Lalu muncullah gerakan Zionisme. Zionisme didirikan awalnya bertujuan untuk menyatukan orang-orang Yahudi yang berada di Eropa dan memiliki negara khusus Yahudi. Maka ziois menggunakan segala cara untuk menguasai Palestina. Cara yang ditempuh antara lain dengan melakukan migrasi besar-besaran, membeli tanah Palestina, dan melakukan agresi. Selain itu rencana mereka untuk mendirikan negara Yahudi didukung oleh Inggris di bawah pemerintahan Ratu Elisabeth. Setelah itu mereka mendirikan pemerintahan zionis internasional dengan ibu kota Yerusalem. Kemudian  zionis melaksanakan kebijakan menggusur bangsa Palestina dari tanah air mereka dengan cenderung memaksa seperti pada konflik tahun 1948  dan perang tahun 1967. Akhirnya zionis dengan sepihak membentuk negara Israel yang dideklarasikan pada 14 Mei 1948.  Bagi masyarakat Palestina kebijakan ini dirasa sebagai penjajahan dan pencaplokan wilayah oleh Israel, dan ujung-ujungnya menimbulkan kemiskinan, penindasan, teror bahkan pertumpahan darah.
Perang Arab-Yahudi tahun 1948 yang dimenangkan Israel menyebabkan 90 persen tanah Palestina jatuh kepada Yahudi. Sebagian warga Palestina mengungsi ke lebanon dan yordania. Setelah pengusiran pada 1967 rakyat Palestina tergugah semangatnya untuk kemudian melakukan penentangan dan perlawanan memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari zionis Israel.
Kemudian muncullah tokoh yang paling gigih memperjuangkan rakyat Palestina, yaitu Syeikh Ahmad Yassin. Ia menjadi simbol perlawanan dan perjuangan kemerdekaan Palestina merdeka melawan zionis Israel. Selanjutnya kemudian ia memprakarsai didirikannya organisasi gerakan perlawanan terhadap Israel yaitu Hamas (Harakat Al-Muqawwamatul Islamiyah). Organisasi ini merupakan pengembangan dari Ikhwanul Muslimin yang berpusat di Kairo, Mesir.
Setelah pengusiran warga Palestina tahun 1948, kemudian Israel membuka jalan imigran Yahudi dari Eropa ke Palestina. Setelah pengusiran tersebut berdirilah negara Israel pada 1948. Hal ini mendorong terjadinya konflik berkepanjangan dan menimbulkan banyak korban, khususnya dari warga Palestina. Selama ini konflik bersenjata telah dialami Palestina, sebagai contoh konflik di Jalur Gaza merupakan bentuk tindak kekerasan dan penindasan terhadap Palestina. Dari mulai aksi teror, serangan bom, penembakan, penyerangan kapal nelayan dan penggusuran lahan. Seperti yang kita ketahui bahwa kekerasan yang dilakukan Israel lebih kejam dan brutal dibandingkan serangan kekerasan dari Palestina. Dan kondisi ini terjadi selama puluhan tahun bahkan hingga sekarang. Setelah berakhirnya Perang Enam Hari di tahun 1967 Israel mulai menguasai wilayah darat, laut dan udara Jalur Gaza. Rakyat Palestina benar-benar di rugikan dan mendapat tekanan baik dari segi militer maupun ekonomi.
Sejak kemenangan Hamas dalam Pemilu Juni 2007, Hamas menduduki Gaza. Sebelumnya Hamas telah mendesak Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mengeluarkan Dekrit Presiden. Hal ini dilakukan Hamas untuk menekan presiden menjelang perundingan pembagian kekuasaan antara Fatah dan Hamas yang ditengahi Mesir. Kemenangan Hamas ini menjadikan Israel memperketat blokade terhadap Gaza dengan tujuan melemahkan Hamas sekaligus untuk mengakhiri perlawanan mereka. Setelah Gaza diambil alih oleh Hamas, maka Israel banyak membatasi berbagai macam bantuan yang datang ke Gaza. Dan konflik-konflik selanjutnya yang terus berlanjut hingga sekarang.
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina ini masih berlangsung hingga sekarang. Meskipun sudah pernah ada upaya damai, namun kenyataannya hal hingga kini belum bisa terlaksana bahkan sulit. Karena keduanya merasa mempunyai kewenangan dan hak untuk mendiami tanah Palestina. Dilain sisi Israel ingin merebut dari Palestina, disisi lain Palestina pun ingin mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dirasa menjadi haknya.
B.       Asal Muasal Terbentuknya Hamas
Berawal dari kenyataan lemahnya peran PLO dalam pembebasan Palestina dari cengkraman Israel, maka tampillah gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan yang berpengaruh di Palestina. Ikhwanul Muslimin sendiri merupakan organisasi pergerakan Islam bentukan Hasan Al-Bana pada tahun 1982. Keseriusan Ikhwanul Muslimin dalam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina salah satunya dengan mendirikan cabang di Haifa dan Jalur Gaza. Pada 1984 jumlah cabang yang ada di Palestina telah mencapai 25. Dengan kantor kendali pusat di Kairo, Mesir. Sayap militer di Jalur Gaza diberi nama Mujahidin Palestina (Mujahidun Filisthiniyun) dengan Syaikh Ahmad Yassin sebagaia ketuanya. Pendirian sayap militer ini selain sebagai jembatan untuk kembali mentransformasikan diri dari gerakan sosial pendidikan ke gerakan politik dan militer, juga sebagai bentuk nyata hilangnya kepercayaan terhadap Fatah yang mendominasi PLO yang mengedepankan ideologi nasionalis.
Kemudian pada 8 Desember 1987 meletuslah Intifadhah (Perlawanan) rakyat Palestina terhadap Israel. Perlawanan ini dinamakan Intifadhah karena perjuangan yang dilakukan bersenjatakan batu melawan pasukan tentara Israel yang memiliki perlengkapan militer yang lebih maju atau mutakhir. Perlawanan ini muncul karena dipicu oleh pembunuhan enam orang anak Palestina secara biadab oleh tentara Israel. Untuk membalas tindakan tersebut maka para pemuda Palestina yang bersenjatakan batu melakukan perlawanan terhadap tentara-tentara Israel. Selanjutnya Intifadhah yang sebagian besar didominasi oleh anak-anak muda, dididik dan dibina dengan maksud agar pergerakannya dapat terorganisasi dengan lebih baik, maka Syaikh Ahmad Yassin mendeklarasikan berdirinya Hamas.
Hamas adalah singkatan dari Harakat Al-Muqawwamah Al-Islamiyyah, atau Gerakan Perlawanann Islam. Muncul pertama kali tahun 1987, gerakan ini tumbuh dengan latar belakang perjuangan pembebasan Palestina dari pendudukan Israel. Pada bulan Agustus 1988, Ikhwanul Muslimin mengeluarkan piagam Hamas yang berisi nasionalisme Palestina Islam dan pandangan anti Israel. Hamas menekankan kesalehan pribadi dan keharusan menerapkan syariat dalam berbagai aspek kehidupan bagi anggotanya. Dalam pasal 2 Piagam Hamas disebutkan bahwa Hamas merupakan salah satu sayap dari gerakan Ikhwanul Muslimin, maka dari itu Hamas secara terbuka mencantumkan Islam sebagai asas utama perjuangannya. Meskipun demikian, Hamas tetap mengakui nasionalisme. Inilah yang membedakan Hamas dengan PLO yang sepenuhnya memandang perjuangan pembebasan Palestina dari dimensi nasionalisme semata.
Hamas mempunyai cita-cita dan tujuan yang tercantum dalam sebuah piagam yang berisi seluruh kredo ideologi mereka dan menjelaskan bagaimana kebijakan mereka dalam perjuangan baik mengenai Israel maupun gerakan lainnya. Penghapusan Israel dari peta dunia merupakan agenda utama yang diusung Hamas dalam mewujudkan cita-cita berdirinya Negara Islam Palestna merdeka. Oleh karena cita-cita dan tujuannya tersebut, Hamas dipojokkan serta dianggap musuh yang membahayakan oleh Israel beserta sekutunya Amerka Serikat. Memojokkan disisni misalnya dengan stigma teroris yang ditujukan kepada Hamas.

C.    Peranan dan Perjuangan Hamas bagi Palestina
Hamas atau Harakat Al-Muqawwamah Al-Islamiyyah yang mayoritas menganut mazhab Ahlussunnah Wal Jamaah ini kemudian berkembang menjadi sebuah partai politik yang berhasil memenangi mayoritas kursi parlemen Palestina. Sebagai gerakan dan organisasi Hamas bersifat modern jika dilihat dari cara mobilisasi dan organisasi sosial yang digunakan untuk mengedepankan ideologi dan aspirasinya.
Berikut alasan-alasan yang membuat Hamas sangat mempengaruhi kehidupan rakyat Palestina. Pertama, Hamas berhasil menciptakan heroisme Palestina dengan gerakan perlawanan bersenjatanya, khususnya Intifadhah kedua (2000-2004). Kedua, dalam menjalankan misi politiknya Hamas memanfaatkan kekuatan doktrin agama. Ketiga, kehadiran Hamas nyata di tengah-tengah rakyat Palestina dengan mendirikan pusat-pusat layanan publik seperti mendirikan organisasi-organisasi sosial, pos-pos kesehatan, lembaga zakat, balai pendidikan dan hafalan Al-Quran, mimbar-mimbar agama, dan lain-lain. Keempat, sikap keras Israel terhadap para pemimpin Hamas mampu menumbuhkan simpati dan solidaritas rakyat Palestina terhadap Hamas. Terbunuhnya Syeikh Yassin pada 22 Maret 2004 mengingatkan rakyat Palestina pada pahlawan legendaris mereka Abdul Qadir Al-Husaini dan Abu Jihad. Dan yang kelima, Hamas mampu menghadirkan pemahaman keagamaan yang moderat dan menyentuh sanubari pendukungnya. Sikap moderat Hamas ditunjukkan dengan melibatkan perempuan dalam aktifitas dan dakwah-dakwah serta kampanye pada tingkat sipil, kemudian Hamas menunjukkan penghormatan mereka dan menghargai antar pemeluk agama yang ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan merangkul semua pihak dalam pemerintahannya.
Dalam perjuangannya Hamas menjalin kerjasama dan berhubungan baik dengan gerakan Hizbullah Lebanon. Hubungan strategis antara keduanya menjadikan kedua oganisasi politik ini lebih kuat dalam melakukan perlawanan terhadap Israel. Dalam menghadapi Israel, baik Hamas maupun Hizbullah melakukan aksi-aksi serangannya berupa serangan roket kewilayah Israel, aksi bom mobil, penculikan tentara Israel di perbatasan serta bom bunuh diri. Bagi Hamas dan Hizbullah hubungan keduanya memberikan manfaat yang baik bagi perjuangannya. Seperti Hamas yang mempelajari taktik perang Hizbullah dalam menghadapi Israel sehingga Hamas lebih siap dalam menahan serangan Israel ke Jalur Gaza.
Dinilai menjadi gerakan yang mengancam eksistensi Israel untuk menduduki Palestina khususnya di Jalur Gaza, maka agresi dilancarkan Israel di Jalur Gaza dengan tujuan menghancurkan kekuatan Hamas dengan langkah militernya. Hal ini tidak menyurutkan perjuangan Hamas untuk memperjuangkan Palestina. Serangan udaar pada pagi hari pertama atas invansi Israel dibalas Hamas dengan menembakkan roket-roket Qassam ke wilayah Israel. Hamas dihadapkan  pada kekuatan IDF (Israel Defense Forces) yaitu pasukan pertahanan Israel yang memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibanding kekuatan Hamas. Pada hari kedua Angkatan Udara Israel menyerang sekitar 40 terowongan yang menghubungkan antara jalur Gaza dengan Gurun Sinai. Tindakan tersebut memaksa Hamas menembakkan roketnya ke Israel yang berjarak lebih dari 30 km utara Jalur Gaza. Hamas menembakkan roket jenis Grand di kota pelabuhan Ashdo, Israel selatan. Serangan balasan yang dilancarkan Hamas mengakibatkan seorang warga Israel tewas dan delapan luka-luka. Oleh karena itu, dalam dua hari roket Israel semakin gencar dilakukan ke Palestina. Hamas pun tidak tinggal diam, mereka menembakkan roketnya ke arah Beershba 46 km Israel. Meski serangan yang dilakukan Hamas tidak banyak memakan korban dibandingkan yang diakibatkan oleh Israel terhadap Palestina.
Setelah satu minggu Israel melakukan agresinya melalui udara dan laut, pasukan Israel memasuki wilayah Jalur Gaza dan melancarkan operasi darat. Pejuang Hamas menembakkan mortar dan meledakkan bom dipinggir jalan pada saat Israel melewati daerah perbatasan dan memasuki wilayah pertahanan Hamas. Pasukan infanteri yang jauh masuk ke dalam jaluh masuk ke dalam Jalur Gaza memaksa Hamas melakukan strategi perang kota. Strategi gerilya yang intensif ditambah dengan pemasangan ranjau dan jebakan di jalan-jalan.
Dari sedikit uraian diatas, memberikan penjelasan bahwa Hamas tidak pernah gentar ataupun menyerah terhadap gempuran serangan Israel. Perlawanan yang dilakukan oleh Hamas khususnya pada waktu agresi Israel di Jalur Gaza nyatanya telah membuat repot dan kualahan pihak Israel. Meskipun berat membendung serangan militer Israel ketika itu, Hamas tidak pernah menyerah. Mereka tetap bertekad untuk berusaha melindungi rakyat Palestina, karena sebagai suatu bangsa mereka berhak untuk hidup aman dan merdeka.
Dari penjabaran diatas maka dapat kita ketahui bagaimana peran Hamas untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina begitu besar dan tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka berjuang tanpa mengenal menyerah dan tetap bersikeras berjuang dengan segala cara yang ada bahkan sampai titik darah penghabisan demi memperjuangkan bumi Palestina dari zionis terkutuk Israel.



BAB III
KESIMPULAN
Palestina merupakan sebuah wilayah yang berada di kawasan Asia Barat atau dalam dunia timur populer disebut Timur Tengah. Secara geografis, disebelah timur Palestina berdampingan dengan dua negara arab yang cukup berpengaruh yaitu Syiria dan Yordania. Sedangkan disebelah barat Palestina terbentang Laut Tengah yang dapat dikatakan merupakan kunci strategis bagi politik dan ekonomi negara-negara di dunia. Wilayah ini merupakan kawasan yang rawan konflik. Hal ini dikarenakan di  Palestina terdapat kota suci Jerussalem yang merupakan kota penting bagi tiga agama, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen.
Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel berakar dari keinginan Yahudi Israel menguasai wilayah Palestina secara keseluruhan untuk membangun kembali kejayaan mereka dimasa lalu. Tentu saja hal ini mendapat perlawanan dan penentangan dari pihak Palestina. Rakyat Palestina merasa perlu dan berkewajiban membela dan memepertahankan tanah airnya dari cengkraman Israel. Dari situlah terjadi konflik diantara keduanya yang sangat panjang dan menimbulkan kerugian diantara keduanya, terlebih untuk Palestina.
Kemudian pada tanggal 8 Desember 1987 meletuslah Intifadhah (Perlawanan) rakyat Palestina terhadap Israel. Perlawanan ini dinamakan Intifadhah karena perjuangan yang dilakukan bersenjatakan batu melawan pasukan tentara Israel yang memiliki perlengkapan militer yang lebih maju atau mutakhir. Perlawanan ini muncul karena dipicu oleh pembunuhan enam orang anak Palestina secara biadab oleh tentara Israel. Untuk membalas tindakan tersebut maka para pemuda Palestina yang bersenjatakan batu melakukan perlawanan terhadap tentara-tentara Israel. Selanjutnya Intifadhah yang sebagian besar didominasi oleh anak-anak muda, dididik dan dibina dengan maksud agar pergerakannya dapat terorganisasi dengan lebih baik, maka Syaikh Ahmad Yassin mendeklarasikan berdirinya Hamas.
Hamas adalah singkatan dari Harakat Al-Muqawwamah Al-Islamiyyah, atau Gerakan Perlawanann Islam. Muncul pertama kali tahun 1987, gerakan ini tumbuh dengan latar belakang perjuangan pembebasan Palestina dari pendudukan Israel. Dalam perjuangannya Hamas menjalin kerjasama dan berhubungan baik dengan gerakan Hizbullah Lebanon. Hubungan strategis antara keduanya menjadikan kedua oganisasi politik ini lebih kuat dalam melakukan perlawanan terhadap Israel. Dalam menghadapi Israel, baik Hamas maupun Hizbullah melakukan aksi-aksi serangannya berupa serangan roket kewilayah Israel, aksi bom mobil, penculikan tentara Israel di perbatasan serta bom bunuh diri.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa peran Hamas untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina begitu besar dan tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka berjuang tanpa mengenal menyerah dan tetap bersikeras berjuang dengan segala cara yang ada bahkan sampai titik darah penghabisan demi memperjuangkan bumi Palestina dari zionis terkutuk Israel. Meskipun berat dalam membendung serangan-serangan militer yang dialancarkan Israel, Hamas tidak pernah menyerah. Mereka tetap bertekad untuk berusaha melindungi rakyat Palestina, karena sebagai suatu bangsa Palestina berhak untuk hidup aman dan merdeka.




DAFTAR PUSTAKA

Monika Purwaningtyas. (2011). Konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza (2008-2009). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Adhi Purnawan. (2012). Hubungan Antara Faksi Hamas Palestina dan Partai Hizbullah Lebanon dalam Perjuanga Kemerdekaan Palestina Tahun (2001-2006). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Hamas (diakses pada 10 Mei 2014 pukul 19.40 wib).






0 komentar:

Posting Komentar