Juangnoesantara.blogspot.com

no copas

Pages

S A H A B A T - S E J A T I

Sahabat sejati adalah ia yang selalu mengingatkan dan menuntunmu dalam kebaikan menuju ridho Tuhan.

I LOVE RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Suatu hal yang sangat indah dalam hidup ialah merindukan-Nya, Sang cahaya penerang kegelapan Muhammad Rasulullah Saw.

I B U TERCINTA

Ialah bidadari dunia dan akhiratku. Jagalah dan cintailah selalu ya Tuhan, Ibuku yang selalu aku rindukan dan aku banggakan.

Aku Cinta Indonesia

Indonesia adalah anugerah yang tak ternilai,sebuah mahakarya Tuhan yang indah nan elok bak surga dunia.

I LOVE ALLAH

Aku cinta kepada Allah bukan karena surgaNya, bukan karena takut nerakaNya, tetapi cinta kepada Allah karena betul-betul cinta

Selasa, 03 Desember 2013

Upaya Syaitan merusak Iman


     Rasullullah telah bersabda “Sesungguhnya Syaitan akan senantiasa mendatangi seseorang dalam setiap keadaannya. Syaitan akan datang ketika ia sedang makan, minum, tidur, bekerja, bermain2, beribadah dan juga ketika sakaratul mautnya.”

     Para ulama telah mengingatkan bahwa Syaitan akan mendatangi manusia saat waktu akhirnya(kematian) dalam wujud ayahnya atau ibunya atau orang2 yang menyayanginya dan memberi nasihat kepadanya, lalu menyeru untuk menguikuti yahudi atau nasrani atau kepercayaan2 lain yang bertentangan dengan Islam. (HR. Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah).

     Disinilah Allah akan mencondongkan orang yang telah ditakdirkan kesengsaraan baginya dan menyelamatkan orang yang sudah ditakdirkan kebaikan atasnya. Allah SWT berfirman :
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Q.S. Ali Imran: 8)

      Hal paling berat dirasakan ketika sakaratul maut ialah rasa haus dan panas yang membakar sekujur tubuh. Pada saat itulah Syaitan datang dengan membawa segelas air dingin, lalu ia menggerak-gerakkannya. Ketika seseorang melihatnya ia tidak mengetahui bahwa yang membawa air itu sebenarnya adalah Syaitan, maka ia berkata “berikan air itu kepadaku!” Syaitanpun menjawab, “katakanlah bahwa tidak ada yang menciptakan alam, maka saya berikan air ini kepadamu”. Jika ia beruntung, maka ia tidak akan menuruti permintaannya. Lalu setan menuju arah kakinya sambil menggerak-gerakkan segelas air dingin itu, lalu ia berkata, “katakanlah bahwa Rasullullah SAW itu seorang pembohong, maka akan aku berikan air ini kepadamu”. Apabila orang itu celaka maka ia akan menuruti perkataan Syaitan tersebut sehingga ia keluar dari dunia dengan meninggalkan iman dan menjadi kafir. Namun apabila ia orang yang beruntung maka ia termasuk orang-orang yang dijanjikan oleh Allah kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.

     Al-Qurtuby mengatakan bahwa saya pernah mendengar syaikh kami, Imam Ibnu Abbas Ahmad bin Umar Al-Qurthuby berkata, “saya menemani saudara syaikh kami Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Al-Qurthuby di Cordova ketika kematian datang kepadanya. Ketika dikatakan kepadanya untuk mengucap lailahaillallah, ia menjawab “tidak, tidak!” ketika ia tersadar, maka kami bertanya kpdnya mengenai kejadian tersebut. Ia menjawab, “dua Syaitan mendatangiku dari arah kanan dan kiri. Salah satunya berkata “matilah sebagai orang Yahudi, karena itulah sebaik2nya agama”. Sedangkan yang lainnya berkata, “matilah sebagai orang Nashrani, karena itulah sebaik2nya agama”. Maka saya berkata kepada mereka berdua , “tidak, tidak!”.

     Ketika Abu Zakariya Al-Zahid tengah menghadapi kematian, para sahabatnya mengajari kalimat syahadat kepadanya namun ia memalingkan wajahnya dan tidak mau mengucapkannya. Terus begitu hingga tiga kali dan menjawab, “Saya tidak akan mengucapkannya” dan akhirnya ia pingsan. Ketika siuman Abu Zakariya berkata, “Sesungguhnya Syaitan telah datang kepadaku dari arah kanan sambil membawa segelas air dan menggerak-gerakkannya seraya berkata, “Apakah kamu membutuhkan air?” maka saya menjawab “Ya”. Syaitanpun berkata kepadaku, “Katakanlah bahwa Isa itu anak Allah.” Mendengar itu saya berpaling darinya. Kemudian dari arah kakiku ia berkata “Katakanlah bahwa tidak ada tuhan!”, saya menjawab, “Saya tidak akan mengucapkannya.” Syaitanpun marah dan membanting segelas air itu lalu berlari menjauh.

     Sesungguhnya semua itu merupakan fitnah hidup dan mati yang kita telah diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya untuk berlindung darinya di dalam sholat kita. Ibnu Taimiyyah mengingatkan kita bahwa Syaitan akan senantiasa berusaha menyesatkan manusia di waktu menghadapi kematiannya. Rasullullah SAW bersabda :
Sesungguhnya Syaitan akan lebih keras(menyesatkan)manusia ketika dalam menghadapi kematian.

Semoga kita menjadi bagian dari orang2 yang beruntung dan senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.  Amin..,


.Mohon maaf jika ada kata-kata yang mungkin kurang berkenan(tulisan ini ditujukan khusus muslim).

Kisah Nabi Idris tentang SAKITNYA KEMATIAN


Dalam sebuah riwayat dikisahkan tentang malaikat maut yang bertamu kepada Nabi Idris.
Nabi Idris berkata, “wahai malaikat pencabut nyawa, apakah kamu bertamu sekadar berkunjung atau untuk mencabut nyawaku?”
Izrail menjawab, “saya datang hanya berkunjung sesuai dengan izin Allah SWT”.

Nabi Idris “Wahai malaikat maut, saya mempunyai hajat kepadamu”.
Apakah hajatmu itu?” jawab Izrail.
“Hajat saya kepadamu adalah agar kamu berkenan mencabut ruhku, lalu saya akan memohon kepada Allah agar menghidupkan saya kembali sehingga saya dapat beribadah kepadanya dengan sungguh2 sesudah saya merasakan sakitnya kematian”.
“Sungguh saya tidak dapat mencabut ruh seseorang hingga Allah SWT mengizinkannya”.
Lalu Allah pun berfirman kepada Izrail. “Cabutlah ruh Idris!”.
Akhirnya dengan izin Allah malaikat Izrail mencabut ruh Nabi Idris yang wafat seketika.
Malaikat Izrail menangis dan memohon kepada Allah agar Nabi Idris dihidupkan kembali, dan Nabi Idris pun dihidupkan kembali oleh Allah.
Kemudian Izrail bertanya kepada Nabi Idris “Bagaimanakah rasanya kematian?”
Nabi Idris menjawab, “Sungguh seperti binatang terkelupas kulitnya dalam keadaan hidup. Bahkan rasa sakitnya seribu kali lipat melebihinya.
Izrail berkata “Itu adalah cara paling halus yang saya lakukan pada waktu mencabut ruh dan saya belum pernah melakukannya terhadap seorangpun kecuali pada engkau”.

Pelajaran berharga bagi kita semua, betapa sakitnya apa itu kematian? dan yakinlah bahwa kita semua pasti akan merasakan mati. Seorang Nabi saja seperti itu, lalu bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa penuh bergelimang dosa. Semoga bermanfaat.

Senin, 02 Desember 2013

Aceh dan Peradaban Islam Samudera Pasai

            Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, Aceh adalah salah satu wilayah yang paling sulit ditaklukkan oleh penjajah Belanda. Dengan kentalnya syariat Islam disana yang membuat rakyat Aceh tangguh dan pantang menyerah begitu saja terhadap Belanda yang terus menerus menggempur wilayah Aceh. Hal inilah yang memebuat begitu sulitnya rakyat Aceh ditaklukkan.
          Aceh merupakan jantung dalam anatomi NKRI. Di daerah inilah untuk pertama kalinya dukungan kemerdekaan Indonesia muncul. Aceh mengorbankan segala apa yang mereka punya hanya demi untuk membantu melahirkan bangsa ini. Aceh telah berjuang anatara hidup dan mati demi bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan dua Pesawat Seulawah yang dikenal dengan RI-1 dan RI-2 yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways untuk menopang perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan. Tidak hanya itu Aceh juga menyumbangkan lima kilo gram emas batangan untuk membeli obligasi pemerintah. Memberi uang tunai US$ 500.000 untuk Republik Indonesia. Dan bantuan lain-lainnya yang tidak bisa dianggap sedikit. Air susu dibalas dengan air tuba. Itulah istilah yang tepat yang dirasakan oleh rakyat Aceh. Keputusan peleburan wilayah bersama Provinsi Sumatra Utara. Mereka merasa dimarjinalkan. Terlebih janji penerapan syariat Islam yang serasa dilecehkan.
          Islam pertama kali masuk ke Nusantara sekitar abad satu hijriah. Daerah yang pertama kali dimasuki adalah Aceh. Kemudian berdirilah di Aceh kerajaan islam pertama yaitu Perlak pada tahun 225 H. dan disusul kerajaan Samudera Pasai. Warisan peradaban Pasai kemudian di teruskan oleh kerajaan Darussalam. Warisan peradaban Pasai yang diteruskan adalah bahasa Jawi Pasai atau bahasa Melayu Klasik. Dan Syaikh Abdul Rauf bermaksud meninggikan martabat bahasa melayu sebagai bahasa kebudayaan, terlihat upayanya menerjemahkan kitab suci Al-Qur’an dan menyajikan tafsiranya dalam karyanya yang berjudul Tarjuman al Mustafid. Dan kitab ini merupakan terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Melayu yang pertama. Karenanya ia sangat berperan besar dalam pengajaran dan pendidikan agama Islam di Nusantara.
          Samudera Pasai terletak di muara Sungai Peusangan. Samudera Pasai berhasil menjadi pusat pengajaran agama Islam walaupun dikemudian hari kondisi politik dan ekonominya menurun. Samudera Pasai dengan latar belakang Islamnya, membentuk pemerintahan terpusat dimana sebelumnya berbentuk kekuasaan kecil yang menyebar di berbagai wilayah. Dan hingga akhirnya riwayat Samudera Pasai selesai dengan ditaklukkan oleh Majapahit pada tahun 1377. 

Sumber : Muhammad Fatkhan. 2008. Aceh dan Peradaban Islam Samudera Pasai (Refleksi Sejarah Aceh). Jurnal Refleksi. 08(Januari):97-107.