Juangnoesantara.blogspot.com

no copas

Pages

Senin, 02 Desember 2013

Aceh dan Peradaban Islam Samudera Pasai

            Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, Aceh adalah salah satu wilayah yang paling sulit ditaklukkan oleh penjajah Belanda. Dengan kentalnya syariat Islam disana yang membuat rakyat Aceh tangguh dan pantang menyerah begitu saja terhadap Belanda yang terus menerus menggempur wilayah Aceh. Hal inilah yang memebuat begitu sulitnya rakyat Aceh ditaklukkan.
          Aceh merupakan jantung dalam anatomi NKRI. Di daerah inilah untuk pertama kalinya dukungan kemerdekaan Indonesia muncul. Aceh mengorbankan segala apa yang mereka punya hanya demi untuk membantu melahirkan bangsa ini. Aceh telah berjuang anatara hidup dan mati demi bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan dua Pesawat Seulawah yang dikenal dengan RI-1 dan RI-2 yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways untuk menopang perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan. Tidak hanya itu Aceh juga menyumbangkan lima kilo gram emas batangan untuk membeli obligasi pemerintah. Memberi uang tunai US$ 500.000 untuk Republik Indonesia. Dan bantuan lain-lainnya yang tidak bisa dianggap sedikit. Air susu dibalas dengan air tuba. Itulah istilah yang tepat yang dirasakan oleh rakyat Aceh. Keputusan peleburan wilayah bersama Provinsi Sumatra Utara. Mereka merasa dimarjinalkan. Terlebih janji penerapan syariat Islam yang serasa dilecehkan.
          Islam pertama kali masuk ke Nusantara sekitar abad satu hijriah. Daerah yang pertama kali dimasuki adalah Aceh. Kemudian berdirilah di Aceh kerajaan islam pertama yaitu Perlak pada tahun 225 H. dan disusul kerajaan Samudera Pasai. Warisan peradaban Pasai kemudian di teruskan oleh kerajaan Darussalam. Warisan peradaban Pasai yang diteruskan adalah bahasa Jawi Pasai atau bahasa Melayu Klasik. Dan Syaikh Abdul Rauf bermaksud meninggikan martabat bahasa melayu sebagai bahasa kebudayaan, terlihat upayanya menerjemahkan kitab suci Al-Qur’an dan menyajikan tafsiranya dalam karyanya yang berjudul Tarjuman al Mustafid. Dan kitab ini merupakan terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Melayu yang pertama. Karenanya ia sangat berperan besar dalam pengajaran dan pendidikan agama Islam di Nusantara.
          Samudera Pasai terletak di muara Sungai Peusangan. Samudera Pasai berhasil menjadi pusat pengajaran agama Islam walaupun dikemudian hari kondisi politik dan ekonominya menurun. Samudera Pasai dengan latar belakang Islamnya, membentuk pemerintahan terpusat dimana sebelumnya berbentuk kekuasaan kecil yang menyebar di berbagai wilayah. Dan hingga akhirnya riwayat Samudera Pasai selesai dengan ditaklukkan oleh Majapahit pada tahun 1377. 

Sumber : Muhammad Fatkhan. 2008. Aceh dan Peradaban Islam Samudera Pasai (Refleksi Sejarah Aceh). Jurnal Refleksi. 08(Januari):97-107.

0 komentar:

Posting Komentar